KOMPONEN SISTEM PEREDARAN DARAH
1. Darah
Darah merupakan sistem organ yang
berfungsi mengedarkan darah dari jantung
ke selruh bagian tubuh.
Mengangkut zat-zat makanan dan
oksigen ke jaringan-jaringan.
Mengangkut sampah-sampah,
nitrogen kedalam ginja dan karbondioksida (CO2) ke paru-paru
Menjaga ke stabilan tempratur.
Mengangkut hormon untuk mengkoordinir keteraturan kerja
alat-alat tubuh.
Mencegah terjadinya penggumpalan
darah.
Sebagai pelindung tubuh karena
mengandung antibodi.
Darah adalah suatu cairan yang
terdiri dari kira-kira 50% plasma dann 50% sel-sel darah. Plasma itu terdiri dari kurang lebih 90&
air dan 10% bagian lagi berupa padatan yang terdiri dari protein, asam amino,
garam, karbohidrat, lemak vitamin, hormon dan antibodi.
Sel-sel darah terdiri dri 3 jenis
yaitu sel-sel darah merah (Eritrosit), sel-sel darah putih (Leukosit) dan
keping-keping darah (Trombosit).
a) Sel darah merah ( Eritrosit)
Eritrosit mamalia tidak berinti
sehingga tidak memiliki DNA. Eritrosit mamalia berbentuk bkonkaf, yaitu bentuk
cakram dengan bagian tengah agak gepeng. Bentuk ini berfungsi untuk
mengoptimalkan pertukarn oksigen. Warna eritrosit tergantung pada hemoglobin.
Fungsi hemoglobin adalah membantu eritrosit mengikat oksigen (O2). Jika
hemoglobin mengikat O2 maka eritrosit akan berwarna merah. Dalam 1 mm3 ada kurang
lebih 5 juta butir sel darah merah.
Sel darah merah di bentuk di
sumsum tulang, misalnya di tulang dada, tulang lengan atas, tulang kaki atas
dan tulang pinggul. Sel darh merah tidak dapat hidup lama, hanya bisa kurang
lebih 120 hari.
b) Sel darah putih (Leukosit)
Leukosit memiliki inti dan kurang lebih dalam tubuh
ada 8000 leukosit per mm3.
Terdapat lima jenis leukosit
dalam darah yaitu neutrofil, eosinofil, basofil, monosit dan limfosit.
Neutrofil, eosinofil dan basofil memiliki granula-granula sehingga sering
disebut granulosit, sesdangkan limfosit dan mososit disebut agranulosit (tidak
bergranula). Secara umum fungsi leukosit
adalah memakan kuman-kuman penyakit atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh dan mengangkut lemak.
c) Keping-keping darah (trombosit)
Trombosit tidak memilii inti dan
kurang lebih ada 200-400 ribu per mm3 di dalam tubuh.
Fungsi utamanya adalah sebagai
sistem pertahanan,yaitu untuk mengaktifkan mekanisme penggumpalan darah.
Pnggumpalan darah adalah proses dimana dinding pembuluh darah yang rusak
ditutupi oleh gumpalan fibrin agar darah
berhenti. Penggumpalan darah juga membantu mempeerbaiki dinding pembuluh
darah yang rusak. Secara garis besar proses pembekuan darah.
d) Penggolongan Darah
Walaupun darah manusia kelihatan
sama , akan tetapi bila darah sitransfusikan
pada orang lain maka penggumpalan
pada prosses transfusi darah tersebut
mungkin saja terjadi. Hal ini disebabkan adanya reaksi antigen-antibosi didalam
darah tersebut.
Di dalam darah merah terdapat 2
antigen (aglutinogen) yaitu A dan B, dan didalam plasmanya terdapat 2 macam
antibodi (aglutinin) yaitu a dan b. Oleh karena itu terdapat 4 macam golongan
darah yang dimiliki manusia tergantung pada antigen yang dikandungnya, apakah
satu jenis antigen, kesua-duanya atau tidak memiliki antigen sama sekali.
Golongan Darah
|
Antigen (Aglutinogen dalam sel darah merah)
|
Antibodi (Aglutinin dalam plasma)
|
A
|
A
|
b = (anti B)
|
B
|
B
|
a = (anti A)
|
AB
|
A dan B
|
-
|
O
|
-
|
Anti A dan anti B
|
Golongan darah AB disebut sebagai
penerima darah umum (recipient universal), artinya golongan darah ini dapat
menerima sesluruh golongan darah lainnya, Goongan darah O disebut sebagai
pemberi darah umum (donor universal), artinya golongan darah ini dapat memberi
pada seluruh golongan drah lainnya.
e) Rhesus Faktor
Rhesus faktor atau Rh adalah
suatu antigen peting lainnya yang terdapat di dalam darah.
Manusia ada yang mengandung Rh
(Rh positif, di tulis Rh+) dan ada yang tidak mengandung Rh(Rh negatif, ditulis
Rh-). Bila darah dengan Rh+ ditransfusikan pada orang yang tidak memiliki Rh
(Rh-), maka orang tersebut akan dibentuk antibodi (anti Rh+). Pada transfusi
pertama mungkin tidak akan terjadi apa-apa atau kecil sekali pengaruhnya. Akan
tetapi bila transfusi yang kedua dan seterusnya dilakukan dengan darah yang sama
atau darah yang mengandung Rh, maka antibodki yang dibentuk akan semakin kuat.
Hal tersebut dapat nmengakibatkan kerusakan sel-sel darah pada orang si
penerima transfusi darah, karena adanya reaksi antara antigen (faktor Rh)
dengan antibodi (anti Rh). Keruusakn tersebut berupa pecahnya sel-sel darah
(hemolisis) yang dapat menggakibatkan kematian bagi orang tersebut.
Bila seorang ibu dengan Rh –
mengandung bayi yng memiliki Rh (Rh+), maka si ibu akan membentuk antibodi yang
dapat merusak eritrosit bayi yang dikandungnya. Kematian bayi yang dikandungnya
biasanya akan terjadi pada kehamilan kedua dan seterusnys.
2. Pembuluh darah
Bagaiman adarah dapat beredar
keseluruh tubuh manusia mulai dari jantung hingga mencapai sel-sel yang
terkecil, pada abad ke-17, penyelidikan tentang peredaran darah telah dilakukan
oleh para ahli. Penelitian tersebut menemukan bahwa darah didalam tubuh
mengalir melalui pembuluh-pembuluh darah. Pembuluh balik (vena) ditemukan oleh
seorang ahli fisiologi dari Inggris yakni William Harvey (1578-1657) beliau
mengadakan percobaan dengan mengikat lengan atasnya tepat di atas siku.
Ternyata saat meraba lengan bawah, dia merasakan ada suatu pembesaran pembuluh
yang kemudian dengan berbagai percobaan ahli lain disimpulkan bahwa pembuluh balik(
vena) yang membawa darah menuju jantung. Tiga puluh tanhun kemudian, seorang
ahli anatomi Italia Marcello Malpighi, berhasil menemulkan adanya pembuluh
kapiler.
a) Pembuluh Nadi (Arteri)
Pada saat jantung berkontraksi
(sistol), darah akan keluar dari bilik menuju pembuluh nadi
(arteri). Pembuluh nadi adalah
pembuluh yang membawa darh dari jantung dan umumnya mengandung banyak oksigen.
Pembuluh ini tebal, elstis, dan memiliki sebuah katup (Valvula semilunaris)
yang berada tepat diluar jantung. Letak pembuluh nadi biasanya didalam tubuh,
hanya beberapa yang terletak di dekat permukaan sehingga dapat dirasakan
denyutnya.
Secara anatomi, pembuluh nadi
tersusun atas tiga lapis jaringan.Lapisan luar berupa jaringan ikat yang kuat
dan elastis. Lapisan tengah berupa otot polos yang berkontraksi secara tak
sadar. Otot polos akan meregang pada saat darah melewatinya sehingga lapisan
ini tidak melipat. Lapisan dalam berupa jaringan endotelium yang melindungi
jaringan didalamnya. Pembuluh nadi yang dilewatidarah adalah sebagai berikut.
Pembuluh Nadi Besar (Aorta)
Aorta adalah pembuluh yang
dilewati darah dari bilik kiri jantung menuju keseluruh tubuh.
Aorta bercabang-cabangh, makin
lama makin kecil,, dan disebut pembuluh nadi (Arteri). Arteri bercabang lagi makin kecil, disebut
Arteriola. Arteriola bercabang halus diseluruh tubuh dan disebut kapiler.
Kapiler sangat halus dan tersusun
oleh satu lapis jaringan endotelium. Kapiler dapat masuk sampai ke sel-sel
tubuh. Disinilah terjadi pertukaran gas, air, dan garam minereal ataupun
larutan bahan organik dari kapiler darah dengan sel-sel tubuh. Kapiler-kapiler
akan saling bertautan dan berhubungan dengan kapiler vena yang dinamakan
venula. Darah yang telah beredar dari seluruh tubuh melewati venula dan menuju
vena yang lebih besar, kemudian akhirnya menuju vena kava (pembuluh balik
tubuh) dan kembali ke jantung.
Pembuluh Nadi Paru-paru (Arteri
Pulmonalis)
Pembuluh nadi paru-paru adalah
pembuluh yang dilewati darah dari bilik kanan menuju
paru-paru (pulmo). Pembuluh ini
banyak mengandung karbon dioksida yang akan dilepaskan ke paru-paru. Didalam
paru-paru, yaitu di alveolus, darah melepas karbon dioksida dan mengikat
oksigen. Dari kapiler di paru-paru, darah akan menuju ke venula, kemudian ke
vena pulmonalis dan kembali ke jantung.
b. Pembuluh Balik (Vena)
Pembuluh balikk adalah pembuluh
yang membawa darah kembali ke jantung, yang
umumnya mengandung karbon
dioksida. Pembuluh balik (vena0 lebih mudah dikenali daripada nadi karena
letaaknya di daerah permukaan. Seperti halnya nadi, pembuluh balik juga disusun
oleh tiga lapisan, tetapi dinding pembuluh ini lebih tipis dan tidak elastis.
Tekanan pembuluh balik lebih lemah dibandingkan dengan tekanan pembuluh nadi
dan disepanjang pembuluh balik terdapat katup yang menjaga agar darah tak
kembali.
Saat jantung berelaksasi
(Diastol), darah dari tubuh dan paru-paru akan masukk ke jantung melalui vena.
Pembuluh balik ini merupakan tempat masuknya darah ke jantung. Vena diselubungi
oleh otot rangka dan memili sebuah katup, yaitu Valvula seminularis.
Pembuluh balik yang masuk ke
jantung adalah sebagai berikut:
Vena Kava
Vena kava bercabang-cabang
menjadi pembuluh yang lebih kecil, yaitu vena. Vena bercabang-cabang lagi
menjadi kapiler vena yang disebut venula. Venula berada didalam sel-sel tubuh
dan berhubungan dengan kapiler ateri. Ada 2 macam vena kava, yaitu vena kava superior
dan vena kava inferior.
a. Vena Kava Superior
Vena ini membawa darah yang
mengandung CO2 dari bagian atas tubuh (kepala, leher, dan anggota badan atas)
ke seranbi kanan jantung.
b. Vena Kava Interior
Vena ini membawa darah yang
mengendung CO2 dari bagian tubuh lainnya dan anggota badan bawah tubuh ke
serambi bawah kanan jantung
3. Jantung
Jantung manusia terletak di
rongga dada sebelah kiri, di atas diafragma. Jantung manusia mempunyai 4 ruang
yang terbagi sempurna dan terletak di dalam rongga dada serta terbungkus oleh
perikardia. Perikardia terdiri dari 2 lapis, yakni lamina pariestalis (sebelah
luar) dan lamina viseralis (menempel di dinding jantung). Diantara ke dua lapis
ini terdapat lapis kavum perikardia yang berisi cairan perikardia.
Jantung terdiri dari empat ruang,
yakni dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel). Pada dsarnya, fungsi
serambi adalah sebagai tempat lewatnya darah dari luar jantung ke bilik. Akan
tetapi, serambi juga dapat berfungsi sebagai pompa yang lemah sehingga membantu
aliran darah dari serambi ke bilik. Bilik memberi tenaga yang memberi tenaga
yang mendorong darah ke paru-paru dan sistem sirkulasi tunbuh. Jantung dibentuk
terutama oleh tiga jenis otot jantung (miokardia), yaitu otot seranbi, otot bilik,
serta serabut otot perangsang dan penghantar khusus.
Pada sekat antara ke dua serambi
terdapat simpul saraf yang merupakan simpul saraf tak sadar. Simpul saraf ini
bercabang-cabang ke otot serambi jantung kemudian ke luar sebagai suatu berkas
yang disebut berkas His. Berkas ini menuju sekat diantara kedua bilik dan
akhirnya bercabang-cabang ke seluruh bilik. Selainitu , jantung dipenmgaruhi
juga oleh saraf simpatetik dan saraf parasimpatetik (nervus vagu). Rangsangan
saraf parasimpatetik menurunkan frekuensi denyut jantung, sedangkan rangsangan simpatetik
meningkatkan frekuensi denyut jantung. Otot bilik jantung lebih tebal daripada
otot bagian seranbi dan bagian sebelah kiri lebih tebal dari pada bagian kanan.
Diantara serambi dan bilik
jantung terdapat katup atriolventrikuler (valvula bikuspidalis) yang berfungsi
mencegah aliran daran dari bilik ke serambi selama sisitol. Katup semilunaris
(katup aorta dan pulmonalis) mencegah aliran balik dari aorta dan arteri
pulmonalis ke bilik selama diastol.
Cara kerja jantung
Otot-otot jantung bekerja dengan
sendirinya (berkontraksi) tanpa menurut kehendak kita. Pada manusia normal
biasanya jantung berkontraksi 72 kali setiap menit dan memompa darah 60 cm3.
Priode dari suatu air kontraksi hingga akhir kontraksi berikutnya disebut
siklus jantung. Siklus jantung terdiri dari priode relaksasi yang dinamakan
diastos, yaitu jika serambi jantung menguncup dan bilik jantung mengembang.
Pada saat itu, otot bilik mengendur maksimum dan ruang bilik mengembang
maksimum. Priode kontraksi dinamakan sistol, yaitu jika otot bilik jantung
menguncup dan darah didalam bilik di pompa ke pembuluh nadi paru-paru (arteri
pulmonalis) ataupun ke aorta secara bersamaan.
Darah yang dipompa keluar jantung
memiliki kekuatan dankecepatan mengalir tertentu. Kekuatan ini dilanjutkan oleh
pembuluh nadi. Oleh karena otot pembuluh nadi elastis, maka nadi ikut
berdenyut.
Tekanan darah dapat diukur dengan
tensi meter. Yang diukur adalah tekanan sistol (waktu darah keluar jantung) dan
tekanan diastol (waktu darah masuk ke jantung). Pada orang dewasa yang sehat,
umumnya sistol sebesar 120 mmHg dan diastol sebesar 80 mmHg atau dapat juga di
tulis sebagai tekanan arteri = 120/80 (sistol dan diastol). Pada saat itu
tekanan kapiler 30/10 dan tekanan vena 10/0.
Seperti halnya organ-organ lain
diseluruh tubuh, jantung yang terus menerus bekerja juga memerlukan makanan.
Makanan itu diperoleh dari pembuluh nadi tajuk (arteri koronaria).
PEREDARAN DARAH MANUSIA
Ada dua macam peredaran darah
dalam tubuh manusia. Peredaran darah dari bilik kanan jantung menuju paru-paru
melewati arteri pulmonalis dan kembali keserambi kiri jantung melewati vena
pulmonalis disebut peredaran darah kecil. Sedangakan peredaran darah dari bilik
kiri jantung keseluruh tubuh melalui aorta dan akhirnya kembali keserambi kanan
jantung melalui vena kava disebut peredaran darah besar. Oleh karena pada
manusia terdapat kedua macam peredaran darah tersebut, maka manusia dikatakan
memiliki peredaran darah ganda.
Pada tubuh manusia, sari-sari
makanan diedarkan olehh pembuluh darah dan pembuluh limfa. Kekuatan untuk
mengedarkannya ditimbulkan oleh denyut jantung.
Pada saat bayi dalam kandungan
(fetus), jantungnya belum sempurna dan sekat diantara serambi jantung belum
menutup. Pada sekat serambi tersebut terdapat lubang yang disebut Foraman Ovale
sehingga arteri yang menuju paru-paru dan aortabelum sempurna. Dengan demilian,
oksigen dan sari-sari makanan seluruhnya diperoleh dari ibu melalui plasenta.
Ketika bayi lahir, foramen Ovale
telah menutup dan pembuluh-pembuluh darah telah berfungsi. Akan tetapi,
kadang-kadangf saat bayi itu lahir arteri belum berfungsi dan lubang pada sekat
diantara serambi belum menutup. Keadaan ini dinamakan Penyakit jantung bawaan.
Bayi yang menderita penyakit jantung bawaan biasaanya berwarna kebiruan
sehingga dikenal sebagai “Blue baby”. Bayi berwarna biru karena kekurangan
oksigen dalam darah. Penyakit jantung bawaan dapat diatasi dengan pembedahan.
KELAINAN DANGANGGUAN PADA SISTEM
PEREDARAN DARAH
Kelainan dan gangguan pada sistem
peredaran darah dapat ditimbulkan karena pewarisan sifat( keturunan), rusaknya
alat peredaran darah akibat kecelakaan, atau akibat makanan yang dikonsumsi
banyak mengandung lemak dan zat kapur. Zat makanan tersebut dapat menyebabkan
penyumbatan pembuluh darah atau berkurangnya elastisitas otot jantung dalam
mekanisme pompa dan isap.
Kelainan atau gangguana pada sistem
peredaran darah antara lain :
- Anemia (kurang darah), dikarenakan kurangnya kadar Hb atau kurannya jumlah eritrosit dalam darah.
- Farises adalah pelebaran pembuluh darah di betis.
- Hemoroid (Ambeyen), adalah pelebaran pembuluh darah disekitar dubur (anus).
- Arteriosklerosis, adalah pengerasan pembuluh nadi karena timbunan atau endapat kapur.
- Atherosklerosis adalah pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak.
- Embolus, adalah tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.
- Trombus adalah tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak.
- Hemofilia adalah kelainan darah sukar membeku karen afaktor hereditas (keturunan).
- Leukimia (kanker darah) adalah bertambahnya leukosit secara tak terkendali.
- Penyakit kuning pada bayi (Eritroblastosis fetalis) adalah rusaknya eritrosit bayi atau janin akibat aglutinasi dari antibodi ibu, apabila ibu bergolongan darah Rh- dan embrio Rh+. Penyakit ini terjadi pada kandungan kedua, jika kandungan pertama embrio juga bergolongandarah Rh+.
- Penyakit jantung koroner (PJK), yaitu penyempitan arterikoronaria yang mengangkut O2 ke jantung.
- Talasemia merupakan anemia akibat rusaknya gen pembentuk hemoglobin yang bersifat menurun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar