Sejak kita menyadari bahwa kita beragama islam, maka kita
pun gemar melakukan ibadah. Diantaranya
ibadah sholat. Berterima kasih kita
kepada orangtua kita, para guru kita, para ahli mesjid termasuk para muadzin,
dan teman-teman disekitar kita. karena melalui mereka, kita diperintahkan untuk
sholat.
Tapi mari kita
renungkan, selama umur kita bertambah, sudahkah kita merasakan nikmatnya
melaksanakan sholat bahkan merasakan keuntungan berlimpah dari sholat?
Didalam artikel ini, akan dicoba disingkap keuntungan yang
kita peroleh dari sholat-sholat kita.
1. Keuntungan secara
ma'nawiyah
Allah SWT mengingatkan dalam firman-Nya diatas. Bahwa pekerjaan mengingat Allah akan membuat
hati kita menjadi tenang. Ini jaminan yang pasti akan Allah berikan kepada
orang-orang yang senantiasa mengingat-Nya. Masalahnya, sudahkah kita
melakukannya secara benar, sehingga tercapai keuntungan ma'nawiyah ini?
Lalu bagaimana cara
yang paling efektif untuk mengingat Allah tsb?
Allah berfirman :
"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganah kamu
berhias (bertingkah laku) seperti orang jahiliyah dahulu. Dan aksanakanlah
sholat, tunaikan zakat dan taatilah Allah dan rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak
menghilangkan dosa dari kamu wahai ahlul bait, dan membersihkan kamu
sebersih-bersihnya." (QS Al Ahzab:33)
“Tegakkan shalat untuk mengingat-Ku” (QS. Thaha : 14)
"Wahai orang-orang yang beriman, Ruku'lah, sujudlah,
dan sembahlah Tuhanmu. Dan berbuatlah
kebaikan agar kamu beruntung" (QS Al Hajj :77).
Hati bisa tenang bila mengingat dan dzikir kepada Allah,
sedang sarana berdzikir yang paling efektif adalah shalat. Tentu bukan
sembarang shalat. Sebagaimana dalam QS Thaha:14, perintah Allah adalah
tegakkan, bukan laksanakan.
Mendirikan shalat beda dengan sekedar melaksanakan.
Mendirikan shalat punya kesan adanya suatu perjuangan, keseriusan,
kedisiplinan, dan konsentrasi tingkat tinggi. Jika sekedar melaksanakn tak
perlu susah payah, cukup sanatai asal terlaksana. Itulah sebabnya Allah memilih
kata perintah “aqim” yang berarti
dirikan, tegakkan, luruskan.
Pada kenyataannya, banyak diantara kaum muslimin yang melaksanakn shalat tapi
tidak menegakkannya. Bagi mereka pokoknya shalat, kewajiban gugur, lepas dari
ancaman siksa dan menunggu pahala itu sudah cukup. Andai, ada sensus tentang
pelaksanaan shalat ini, maka dapat dipastikan bahwa sebagian besar ummat Islam
adalah golongan ini. Golongan yang cukup pokoknya sholat.
Untuk itu, jangan
sampai kita melaksanakan sholat hanya seprti melaksanakan tradisi.
Jika pelaksanaan shalat sudah semata-mata berdasar tardisi,
berarti shalat itu kosong tanpa isi. Ibarat tubuh tanpa nyawa. Ibarat bungkus
tanpa isi. Apa artinya shalat yang demikian? Dalam hal ini rasulullah menjawab
melalui sabdanya : “Betapa banayak orang yag melaksanakn shalat, keuntungan
yang diperoleh dari shalatnya, hanyalah capai dan payah saja.” (HR. Ibnu
Majah).
Agar bisa meraih keuntungan ma'nawiyah dari sholat, maka
kita perlu berusaha untuk mendisiplinkan diri mengikuti tata cara sholat
rasulullah SAW.
"Shalatlah kalian, sebagaimana kalian melihat aku
sholat" (HR BUkhori Muslim)
Berupaya melaksanakan sholat dengan khusyu' adalah jalan
meraih kenikmatan ma'nawiyah berupa keikhlasan, ketenangan jiwa dan perasaan
terjaga dari nafsu syahwat.
Khusyu’ adalah satu tingkat konsentrasi yang yang luar biasa
tingginya. Ini dicapai lewat kedisiplinan, mulai dari berwudhu, adzan, iqamat,
dan setrusnya berdiri untuk shalat, takbir, rukuk, sujud, bacaan-bacaan dalam
shalat, yang semuanya mengantar konsentrasi mengingat Allah.
Selain kedisiplinan melaksanakan tata cara. Yang tidak kalah pentingnya dan tidak bisa
digantikan adalah gerakan batin. Ini yang mutlak harus ada. Tanpa kehadiran
hati, shalat hanya merupakan gerakan mati. Gerak otomatis, bagai patung saja.
Jika demikian, apa artinya?
Itulah sebabnya Alalh memberi ancaman yang cukup keras kepada
kita, dengan kata yang amat pedas :
“Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, yaitu mereka
yang lalai dalam shalatnya.” (QS. Al-Maa’uun : 4-5).
Semoga kita terhindar
dari orang yg dikategorikan celaka oleh Allah dalam ayat ini.
Allah sudah dengan jelas mengatakan bahwa orang yang beriman
yang khusyu' dalam sholatnya adalah orang yang beruntung.
“Sungguh telah beruntung orang-orang yang beriman. Yaitu
mereka yang khusyu’ dalam shalatnya.” (QS. AL-Mu’minuun : 1-2)
2. Keuntungan
Lahiriyah (kesehatan)
Shalat tidak hanya menjadi amalan utama di akhirat nanti,
tetapi ternyata gerakan–gerakan shalat adalah gerakan paling proporsional bagi
anatomi tubuh manusia. Bahkan dari sisi medis, shalat adalah gudangnya obat
dari berbagai macam penyakit.
Selama ini shalat yang dilakukan lima kali sehari oleh umat
Islam, sebenarnya telah memberikan investasi kesehatan yang cukup besar bagi
yang melakukan shalat tersebut. Gerakan sholat sampai dengan salam memiliki
makna yang luar biasa baik untuk kesehatan fisik, mental bahkan keseimbangan
spiritual dan emosional. Tetapi sayang hanya sedikit dari umat Islam yang
memahaminya.
Berikut ini beberapa manfaat gerakan shalat bagi kesehatan
manusia:
TAKBIRATUL IHRAM
Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar
telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah
Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening
(limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan
darah mengalir lancar ke s! eluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot
bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua
tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini
menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.
RUKUK
Postur: Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang
lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan
tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.
Manfaat: Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi
tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf.
Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh
bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot –
otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk
mencegah gangguan prostat.
I’TIDAL
Postur: Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah,
mengangkat kedua tangan setinggi telinga.
Manfaat: Itidal adalah variasi postur setelah rukuk dan
sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan
yang baik. Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan
pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.
SUJUD
Postur: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut,
ujung kaki, dan dahi pada lantai.
Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan
ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisamengalir
maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu,
lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa – gesa agar darah mencukupi
kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi
wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan
kesehatan organ kewanitaan.
DUDUK
Postur: Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy ( tahiyyat awal
) dan tawarruk ( tahiyyat akhir ). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki.
Manfaat: Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang
terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada
pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk
tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (
urethra ), kelenjar kelamin pria ( prostata ) dan saluran vas deferens. Jika
dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi posisi telapak
kaki pada iftirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang
dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga.
kelenturan dan kekuatan organ – organ gerak kita.
SALAM
Gerakan: Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara
maksimal.
Manfaat: Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan
aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga
kekencangan kulit wajah. BERIBADAH secara, kontinyu bukan saja menyuburkan
iman, tetapi mempercantik diri wanita luar dan dalam.
Maraji':
1. AlQuran
2. Hadist Bukhori Muslim
3. http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/08/10/m8j9ks-inilah-manfaat-dan-rahasia-di-balik-gerakan-shalat-1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar