Jumat, 28 Maret 2014

Menyingkap Keuntungan Sholat


Sejak kita menyadari bahwa kita beragama islam, maka kita pun gemar melakukan ibadah.  Diantaranya ibadah sholat.  Berterima kasih kita kepada orangtua kita, para guru kita, para ahli mesjid termasuk para muadzin, dan teman-teman disekitar kita. karena melalui mereka, kita diperintahkan untuk sholat.
Tapi mari kita renungkan, selama umur kita bertambah, sudahkah kita merasakan nikmatnya melaksanakan sholat bahkan merasakan keuntungan berlimpah dari sholat?
Didalam artikel ini, akan dicoba disingkap keuntungan yang kita peroleh dari sholat-sholat kita.
 1. Keuntungan secara ma'nawiyah

“Ketahuilah dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang” (QS. AR-Ra’du ; 28)
Allah SWT mengingatkan dalam firman-Nya diatas.  Bahwa pekerjaan mengingat Allah akan membuat hati kita menjadi tenang. Ini jaminan yang pasti akan Allah berikan kepada orang-orang yang senantiasa mengingat-Nya. Masalahnya, sudahkah kita melakukannya secara benar, sehingga tercapai keuntungan ma'nawiyah ini?
 Lalu bagaimana cara yang paling efektif untuk mengingat Allah tsb?
 Allah berfirman :
"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganah kamu berhias (bertingkah laku) seperti orang jahiliyah dahulu. Dan aksanakanlah sholat, tunaikan zakat dan taatilah Allah dan rasul-Nya.  Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu wahai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya." (QS Al Ahzab:33)
“Tegakkan shalat untuk mengingat-Ku” (QS. Thaha : 14)
"Wahai orang-orang yang beriman, Ruku'lah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu.  Dan berbuatlah kebaikan agar kamu beruntung" (QS Al Hajj :77).
Hati bisa tenang bila mengingat dan dzikir kepada Allah, sedang sarana berdzikir yang paling efektif adalah shalat. Tentu bukan sembarang shalat. Sebagaimana dalam QS Thaha:14, perintah Allah adalah tegakkan, bukan laksanakan.
Mendirikan shalat beda dengan sekedar melaksanakan. Mendirikan shalat punya kesan adanya suatu perjuangan, keseriusan, kedisiplinan, dan konsentrasi tingkat tinggi. Jika sekedar melaksanakn tak perlu susah payah, cukup sanatai asal terlaksana. Itulah sebabnya Allah memilih kata perintah “aqim”  yang berarti dirikan, tegakkan, luruskan.
Pada kenyataannya, banyak diantara  kaum muslimin yang melaksanakn shalat tapi tidak menegakkannya. Bagi mereka pokoknya shalat, kewajiban gugur, lepas dari ancaman siksa dan menunggu pahala itu sudah cukup. Andai, ada sensus tentang pelaksanaan shalat ini, maka dapat dipastikan bahwa sebagian besar ummat Islam adalah golongan ini. Golongan yang cukup pokoknya sholat.
 Untuk itu, jangan sampai kita melaksanakan sholat hanya seprti melaksanakan tradisi.
Jika pelaksanaan shalat sudah semata-mata berdasar tardisi, berarti shalat itu kosong tanpa isi. Ibarat tubuh tanpa nyawa. Ibarat bungkus tanpa isi. Apa artinya shalat yang demikian? Dalam hal ini rasulullah menjawab melalui sabdanya : “Betapa banayak orang yag melaksanakn shalat, keuntungan yang diperoleh dari shalatnya, hanyalah capai dan payah saja.” (HR. Ibnu Majah).
Agar bisa meraih keuntungan ma'nawiyah dari sholat, maka kita perlu berusaha untuk mendisiplinkan diri mengikuti tata cara sholat rasulullah SAW.
"Shalatlah kalian, sebagaimana kalian melihat aku sholat" (HR BUkhori Muslim)
Berupaya melaksanakan sholat dengan khusyu' adalah jalan meraih kenikmatan ma'nawiyah berupa keikhlasan, ketenangan jiwa dan perasaan terjaga dari nafsu syahwat.
Khusyu’ adalah satu tingkat konsentrasi yang yang luar biasa tingginya. Ini dicapai lewat kedisiplinan, mulai dari berwudhu, adzan, iqamat, dan setrusnya berdiri untuk shalat, takbir, rukuk, sujud, bacaan-bacaan dalam shalat, yang semuanya mengantar konsentrasi mengingat Allah.
Selain kedisiplinan melaksanakan tata cara.  Yang tidak kalah pentingnya dan tidak bisa digantikan adalah gerakan batin. Ini yang mutlak harus ada. Tanpa kehadiran hati, shalat hanya merupakan gerakan mati. Gerak otomatis, bagai patung saja. Jika demikian, apa artinya?
Itulah sebabnya Alalh memberi ancaman yang cukup keras kepada kita, dengan kata yang amat pedas :
“Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, yaitu mereka yang lalai dalam shalatnya.” (QS. Al-Maa’uun : 4-5).
 Semoga kita terhindar dari orang yg dikategorikan celaka oleh Allah dalam ayat ini.
Allah sudah dengan jelas mengatakan bahwa orang yang beriman yang khusyu' dalam sholatnya adalah orang yang beruntung.
“Sungguh telah beruntung orang-orang yang beriman. Yaitu mereka yang khusyu’ dalam shalatnya.” (QS. AL-Mu’minuun : 1-2)

 2. Keuntungan Lahiriyah (kesehatan)
Shalat tidak hanya menjadi amalan utama di akhirat nanti, tetapi ternyata gerakan–gerakan shalat adalah gerakan paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Bahkan dari sisi medis, shalat adalah gudangnya obat dari berbagai macam penyakit.
Selama ini shalat yang dilakukan lima kali sehari oleh umat Islam, sebenarnya telah memberikan investasi kesehatan yang cukup besar bagi yang melakukan shalat tersebut. Gerakan sholat sampai dengan salam memiliki makna yang luar biasa baik untuk kesehatan fisik, mental bahkan keseimbangan spiritual dan emosional. Tetapi sayang hanya sedikit dari umat Islam yang memahaminya.
Berikut ini beberapa manfaat gerakan shalat bagi kesehatan manusia:
TAKBIRATUL IHRAM
Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah
Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke s! eluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.
RUKUK
Postur: Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.
Manfaat: Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot – otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.
 I’TIDAL
Postur: Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga.
Manfaat: Itidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.
SUJUD
Postur: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai.
Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisamengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa – gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
 DUDUK
Postur: Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy ( tahiyyat awal ) dan tawarruk ( tahiyyat akhir ). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki.
Manfaat: Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih ( urethra ), kelenjar kelamin pria ( prostata ) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ – organ gerak kita.
SALAM
Gerakan: Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal.
Manfaat: Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah. BERIBADAH secara, kontinyu bukan saja menyuburkan iman, tetapi mempercantik diri wanita luar dan dalam.
Maraji':
1. AlQuran
2. Hadist Bukhori Muslim
3. http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/08/10/m8j9ks-inilah-manfaat-dan-rahasia-di-balik-gerakan-shalat-1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar